Sekalipun dalam masa sulit akibat pandemi Covid-19, beragam kegiatan dilaksanakan organisasi Prajaniti Hindu Indonesia dalam mensyukuri usianya yang ke-53 tahun. Panitia HUT yang dipimpin duet Wije Sharma selaku Ketua dan Komang Agus Sukra Adnyana selaku Sekretaris menyampaikan Prajaniti membagikan lebih dari 2.000 buku spiritual, mengadakan 4 webinar, dan syukuran secara virtual sebagai rangkaian ulang tahun.
Syukuran yang diberi nama “Angayubhagya 53 Tahun Prajaniti” diadakan pada Minggu, 15 Agustus 2021. Hadir pada syukuran virtual ini Koordinator Staf Khusus Presiden yang juga Penasehat Prajaniti AAGN Ari Dwipayana, Dirjen Bimas Hindu Tri Handoko Seto, Ketua Komisi Informasi Pusat Gede Narayana, Ketua Umum PHDI Pusat Wisnu Bawa Tenaya, Mantan KSAU yang jadi Ketua Penasehat DPP Prajaniti Ida Bagus Putu Dunia, pimpinan ormas-ormas Hindu nasional, Pembinas Hindu dan Pengurus PHDI dari seluruh provinsi di Indonesia, maupun Pengurus DPP, DPD, dan DPC Prajaniti dari seluruh Indonesia serta ungdangan lainnya.
Koordinasi syukuran virtual dipusatkan dari Gedung PHDI Pusat. Hadir di pusat koordinasi Ketua Umum Prajaniti KS Arsana didampingi Sekjen Prajaniti I Wayan Suyasa, Bendahara Umum Prajaniti I Ketut Wartika, Ketua Prajaniti DKI Jakarta Made Widhi Pratistha, Ketua Panitia Wije Sharma, dan jajaran panitia lainnya.
Sekalipun dikemas secara virtual, syukuran tetap menarik karena duet Putu Laura dan Cyntia Dewantari yang menjadi Pembawa Acara memandu kegiatan dalam dialog hangat. “Kami sampaikan bahwa seluruh yang hadir secara fisik sudah melalui test swab dengan hasil negatif dan tetap menerapkan secara ketat protokol kesehatan,” kata Putu Laura mengawali acara.
Wije Sharma dalam laporannya menyampaikan bahwa syukuran yang rencana diadakan pada hari lahir Prajaniti 19 Juni terpaksa diundur dua bulan karena Prajaniti ingin memberi contoh dalam disiplin menerapkan PPKM untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.
Dalam sambutannya, Ketua Umum PHDI Pusat Wisnu Bawa Tenaya menyampaikan bahwa umat Hindu harus berpedoman pada Panca Sradha dan Pancasila dalam kehidupan. “Keduanya harus dijadikan landasan yang saling melengkapi dalam kehidupan menuju cita-cita bangsa kita yaitu merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur,” kata Wisnu Bawa Tenaya. Dipesankan juga agar umat Hindu di seluruh Indonesia pandai-pandai mengendalikan diri dan bergandengan tangan menjalin persatuan. Dalam kehidupan berorganisasi, Wisnu Bawa Tenaya mengajak agar semua organisasi berkolaborasi dan bersinergi dalam melakukan pelayanan. “Jangan saling sikut atau senggol satu dengan yang lainnya, tapi mari saling support, saling menghargai satu dengan yang lainnya,” kata mantan Danjen Kopassus dan Pangdam IX/Udayana ini.
Dirjen Bimas Hindu Tri Handoko Seto dalam sambutannya mengingatkan bahwa Prajaniti memiliki peran sangat strategis, khususnya dalam pendidikan dan membangun kemandirian ekonomi. Menarik sekali saat memulai sambutannya Tri Handoko Seto menyebutkan berbagai istilah sebutan Pandita dan menyampaikan salam dalam berbagai ragam ungkapan bahasa daerah sebagai bentuk penghargaannya pada kearifan lokal Hindu Nusantara. “Hindu Dharma Indonesia, Hindu Nusantara, sesungguhnya memiliki budaya yang adi luhung, budaya yang banyak sekali. Budaya tentang pakain dan ritual keagamaan yang tentu harus kita lestarikan. Budaya gotong royong, budaya tolerasi, budaya tepo seliro, budaya musyawarah, budaya saling menghargai. Itu semua harus kita pahami dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai ini harus kita teruskan kembangkan,” kata Tri Handoko Seto.
Dirjen Bimas Hindu juga menyampaikan terima kasih atas inisiatif dan kerja sama Prajaniti mendorong agar Perguruan Tinggi Keagamaan Hindu (PTKH) mengembangkan program entrepreneurship. “Ke depan kita berharap, PTKH tidak hanya mengurus urusan agama tetapi perlu dibekali entrepreneurship. Dengan demikian, problem-problem di seputar ekonomi umat Hindu dan lemahnya SDM Hindu dapat sekaligus kita atasi.”
Ketua Umum Prajaniti KS Arsana dalam sambutannya menyampaikan bahwa eksistensi organisasi diukur dari karya-karya nyatanya bagi kehidupan warga, masyarakat, dan bangsa. “Saya mengajak kepada jajaran pengurus Prajaniti dan ormas-ormas Hindu lainnya mari kita menjadi contoh. Contoh dalam membangun kerukunan sesama warga Hindu, contoh membangun toleransi dan keharmonisan antar-umat beragama, contoh dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, dan contoh dalam melakukan karya-karya nyata. Mari jadikan organisasi sebagai ladang melakukan karma bhakti, melakukan yang terbaik sebagai persembahan kehidupan,” kata KS Arsana.
Memberi ucapan selamat ulang tahun ke-53 Prajaniti ini di antaranya Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Dr. Ir. H. Suharso Monoarfa, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Puspayoga, S.E, M.Si, Koordinator Staf Khusus Presiden AAGN Ari Dwipayana, Ketua Komisi Informasi Pusat Gede Narayana, Dirjen Bimas Hindu Tri Handoko Seto, Ketua Umum PHDI Pusat Wisnu Bawa Tenaya, Ketua Penasehat DPP Prajaniti Ida Bagus Putu Dunia, IGKG Suena dan tokoh-tokoh Hindu nasional, pimpinan ormas Hindu nasional, hingga petani.
Syukuran juga diisi dengan pembacaan sloka oleh Narendra dan Ardini Putri, diakhiri dengan potong tumpeng dan doa yang dibawakan oleh Suminto, Pimpinan Prajaniti dari Jawa Timur.
(AA Indah Pitasari/Jakarta)
[telah dibaca 122 kali]