Kathmandu, Nepal – Empat orang kader muda Hindu dari Indonesia memberi warna tersendiri pada pertemuan Hindu sedunia. Pertemuan yang diselenggarakan atas kerja sama World Hindu Federation (WHF) dan Global Hindu Federation (GHF) diberi nama Global Hindu Though Leader’s Meet ini diselenggarakan selama tiga hari pada tanggal 26-28 Juli 2019, dihadiri sekitar 120 peserta dari berbagai negara.
Ke-empat pemimpin muda Hindu dari Indonesia yang berangkat adalah Dr. I Nyoman Marpa (Ketua Hubungan Internasional PHDI Pusat), KS Arsana (Ketua Umum DPP Prajaniti Hindu Indonesia), Ketut Budiasa (Sekretaris Jenderal Ikatan Cendekiawan Hindu Indonesia), dan Dr. Wayan Catra Yasa (Ketua Hubungan Internasional DPP Prajaniti Hindu Indonesia).
Pertemuan tokoh-tokoh Hindu dunia ini dikemas layaknya pertemuan internasional yang mewah dan elegan. Dalam sambutan pembukaan acara pembukaan, Dato’ Pardip Kumar Kukreja, Chairman Global Hindu Federation menyampaikan bahwa pertemuan ini digagas untuk menyatukan semangat dan gerakan perjuangan Hindu di seluruh dunia.
Delegasi Indonesia yang dipimpin oleh KS Arsana menunjukkan kemampuan diplomasi budayanya. Tampilan pakaian adat Bali yang selalu kompak dipakai oleh keempat pemimpin muda sepanjang acara menyedot perhatian tersendiri. Banyak peserta dari negara-negara lain yang meminta berfoto dengan delegasi Indonesia. Demikian juga saat delegasi Indonesia diberi kesempatan menyampaikan pemikirannya, KS Arsana di antaranya menyampaikan “Indahnya Hindu selain pada universalitas dan kedalaman ajarannya juga terletak pada penghargaan yang tinggi pada perbedaan dan kearifan lokal budaya masyarakatnya. Misalnya kami, menjadi Hindu tetap dengan keindahan pakaian adat Bali kami tanpa harus berpakaian India.” Sambutan meriah disampaikan para peserta atas sikap delegasi Indonesia ini.
Delegasi Indonesia juga mendapat kepercayaan memimpin dua sesi persidangan. Pada sesi kedua pemaparan pemikiran tentang gerakan ekonomi, KS Arsana diberi kesempatan memimpin sidang. Sementara itu, Nyoman Marpa mendapat giliran memimpin sidang penutupan pertemuan dunia ini.
Beragam topic dibahas dalam pertemuan dunia tokoh-tokoh Hindu ini, dari perlunya bekerja sama dan bersinergi antar-negara, pembelaan bagi warga Hindu yang tertindas di beberapa negara, isu konversi dan kontrakonversi, penguatan ekonomi, hingga gerakan layanan kemanusiaan.
Penghargaan juga diberikan kepada delegasi Indonesia dengan didaulatnya KS Arsana menjadi Vice President Global Hindu Federation dan dipercayanya Dr. Wayan Catra Yasa memimpin doa dalam pertemuan di Sekretariat World Hindu Federation di Nepal.
Pada hari terakhir, semua peserta pertemuan Hindu sedunia ini mendapat kesempatan diterima oleh Perdana Menteri Nepal KP Sharma Oli. Dua orang utusan deleasi diminta jadi juru bicara delegasi dalam dialog dengan Perdana Menteri Nepal ini, yaitu Dato’ Pardip Kumar Kukreja dan KS Arsana.
Selain mengadakan pertemuan resmi, semua delegasi juga menyempatkan melakukan darmayatra ke Kuil Pashupatinath, sebuah temple Shiva tertua di Nepal, bahkan di dunia, yang berada dalam lindungan PBB. Di luar acara resmi, selama kehadirannya di Nepal keempat delegasi Indonesia juga menyempatkan diri berkunjung dan bersembahyang ke beberapa temple di Kathmandu.
(AA Indah Pitasari/Jakarta)
[telah dibaca 47 kali]